Harus berantakan dan harus ada ketidak aturan. Dengan begitu kita bisa menghargai keindahan.
Semua karya gw handmade. Dan penerjemahan visual dari tulisan, buku, artikel, puisi, musik, melodi atau lagu. Karena itu semua adalah sumber imajinasi yang mentah secara visual.
Tapi buat pencapaian citra dr karya2 seni ajaib dengan jenis indra yang berbeda, ya harus gw hancurin, sobek, bakar, potong, gunting, untel-untel, cutter dan akhirnya tempel lagi. Kadang penempelan pake konsep yang sangat matang, tapi seringnya juga hanya dengan insting sederhana.
Begitulah cerita gw yang jatuh ke dalam sumur cinta dan tergila-gila sama yg namanya kolase, karena gw bs ngerasa bebas ngerusak karya2 orang lain (walo mungkin yg bersangkutan marah). Mungkin juga gw lakukan hampir tiap hari, percaya ato nggak.
Tp didalam ruangan proses itu semua, seperti ada kekuatan agung yang lebih besar dari emosi, yang menyemangati gw buat menyalurkannya ke dalam sebuah bentuk visual, apalagi kl ada 6 kaleng bir yg dingiiiin sekali.
Itu yang benar-benar gw rasakan, saat gw merusak. Dorongan diluar nalar bagaikan perintah tuhan, bahkan gw sama sekali gak pernah percaya dengan tuhan, sedikitpun tidak. Tapi dorongan untuk berjalan itu selalu ada, walau gw juga gak pernah peduli sama hasil akhir karya-karya gw sendiri.
Karena buat gw tujuan itu bukanlah suatu jawaban, tapi perjalanan atau prosesnyalah yang membuat karya2 gw berarti.
Ya, karena itu gw bercerita tentang tingginya nilai Estetis dalam Vandalisme Fotografi ini.
Sekian and thank u..
No comments:
Post a Comment