Perjalanan saya dan istri tercinta ke jogja kali ini sangat aneh dan tidak biasa. Gw seperti mau jalan menuju cinta lama yang tak terlupakan.. Ciee elaah apaan sih? Tp memang jogja adalah kota yang menyelamatkan saya dari puing2 asam kimia masa remaja. Dengan anggunnya ia membangunkan dan menginjak2 gw untu melawan dan terus bertarung.
Wajahnya mungkn berubah, tp hatinya tetap sama. Sambutan picik nan hangat para tukang becak, suara gemuruh pengamen amburadul yg mengklaim musik mereka sebagai musik kontemporer, grafiti dan mural2 bawah jembatan yg warna catnya mulai memudar, dan tentunya para abdi dalem nan sakti yang bila berkendara motor d jalan selalu membawa kris dan gak pernh memakai helm karena blangkon khas selalu menutupi kepalanya, namun tak akan berani polisi2 coklat itu menangkapnya. Huuu, gw jd terinspirasi buat nyari kostum mereka lalu memakainya di jalanan jakarta, ditangkep gak ya?
Saat menulis ini gw masih di kreta, yah karena keadaan darurat jd hrs pulang hari ini juga. Kelas bisnis pula. Biasanya sih gw lebih seneng naek ekonomi, cm karena beberapa hal dgn trpaksa saya membeli tiket 110rb ini, mgkin gw ceritain nanti deh. Seru jg soalnya, ft2nya jg banyak..
Kembali mengenang jogja, ya jogja adalah pencipta karakter diri gw sekarang ini. Provokasi2 yang dihujatkannya kepada saya membawa saya jauh dr diri saya sbelumnya. Teman2 yang datang dan pergi, cerita cinta jalanan yang telah membuahkan bibit dewa dan matahari,seniman dan kostum2 karyanya, rambut gimbal sasakan, tato, pornografi yang menjadi sebuah karya seni murni nan agung, musik brantakan, gaya hidup kontemporer dan absurd (seringkali gw lupa hari y dulu..? mmmm..), gembel, kuli, gak punya tempat tinggal, hotel bintang 5, desa, gunung, bencana, pasar kembang, lapen, ao, disko, minuman import, nietsche, marxis, budha, china, gamelan, wayang, vespa dsb dsb yg tak akan habis kalo gw bahas semua..
Yaah berhubung jakarta udah ngiket mati gw lg buat mengabdi padanya, dengan berat saya harus pergi lagi dr cinta lamaku.. Bagaimanapun jg hari tua ku, ingin kuhabisan d jogja. Karena gw ini lahir dr rahimnya untuk kedua kali dan kesempatan ke dua dalam hidup.
Demi Jogja
Kota Penyelamat