Friday, August 27, 2010

PUBLISH for JPG MAGAZINE issue 22.. :D

Siang tadi saya mendapatkan kebanggaan, yaaah kebanggaan yang setidaknya untuk dirasakan sendiri. Saat membuka website jpgmag, tiba-tiba saya terkaget dengan adanya logo hijau diantara keterangan foto-foto saya.. Logo tersebut menginformasikan bahwa karya saya telah diterbitkan pada majalah JPGMAG edisi 22..
Setelah sekian lama melanglang buana mengunggah dan mengunduh foto-foto, akhirnya sebuah karya pun ter PUBLISH oleh majalah (yang setidaknya saya sendiri anggap) bergengsi..
Jelas saya senang sekali..
Thanx.. :)


Check Out..:
http://jpgmag.com/magazine/22
http://jpgmag.com/photos/2404638







Friday, August 20, 2010

Wednesday, August 18, 2010

tragedi

apa yg diharapkan dalam hidup ini adalah kekosongan dan kebohongan
tragedi yang tak berakhir, hingga ia menyamarkan dirinya sebagai kebahagiaan

disini, aku berharap kebodohan ku akan berubah cepat menjadi suatu kegilaan, bahkan kematian..

sosok-sosok pintar mereka hanya memanfaatkannya untuk membangun persepsi yg hina..!

disini, aku berharap rasa sakit adalah teman yang mengajakku tidur ditengah ladang ganja berwarna biru..
tenang...
dan hilang..

aku rindu kamu saudaraku
yang kulihat dari kejauhan hanyalah langkah-langkah mu memanggilku untuk bermain

dan aku ingat..
saat perjalanan kita merobek-robek kehidupan itu menjadi serpihan kertas yg tak berarti

dan aku ingat..
saat musik kita meraung dan menyayat senja kesedihan menjadi surga kebahagiaan

senyum.. apakah itu..? matahari..?
aku selalu cinta..

hidup adalah mati
dan keindahan hanyalah nama kosong tanpa jasad diluarnya..

fuck..!!!

Saturday, August 07, 2010

VERSACE








ya.. istri saya tercinta sekarang sudah mempunyai tato..
welcome to the club honey..

Monday, June 28, 2010

Wednesday, April 28, 2010

Imaji Riil


Saat dmana ruang dan waktu tidak membutuhkan keber-ada-an saya.. Maka fotografi pun akan memainkan peranannya sebagai pencitraan imaji nyata.
Itu saya yang bukan saya, namun itu sesungguhnya adalah saya yang terdapat dalam selembar kertas foto, biar rusak hingga terbakar, itu tetap saya yang bukan saya. Setiap mata yang melihat akan tau maupun tidak. Dan karenanya saya ada..

Hue.. hehuehauh..




Saturday, April 24, 2010

Ayo, Maen Catur Aja.. Hehe

Dwi tarung Grand Master Wanita, Irene Kharisma Vs Tania Sachdev


International '5th Japfa Chess Festival 2010
'

Yaah catur, mungkin itu kalimat pertama yang melintas di kepala saya waktu itu. Kali ketiga pertandingan catur ini mendatangi saya seperti besi berani. Perubahan pun mulai terasakan. Saya mulai menikmatinya, dengan cara saya sendiri tentunya.. Dengan dokumentasi.
Saya pun harus berpikir bagaimana caranya agar catur ini tidak terlihat membosankan dan sepi. Karena sama halnya dengan fotografi, catur tidak hanya untuk dilihat saja, tapi juga untuk dirasakan.. Untuk diketahui saja, bahwa saya merasakan adanya irama diskotik di dalam permainannya hehe..
Ini foto-foto yang bisa saya sajikan, enjoy.. :)



Gedung Kerucut KONI, Senayan Jakarta

Suasana dalam arena pertandingan

Grand Master Utut Adianto saat konferensi pers
Anak-anak yang sedang berlatih


Dwi tarung Grand Master, Susanto Megaranto Vs Mikheil Mchedlishvili






Pertandingan final yang berakhir dengan skor 2-2
GMW Tania Sachdev dari India


Tropi Kejuaraan

Sesi Hiburan dengan penyanyi ibukota



Duta Catur Julia Perez yang hadir saat penutupan acara


Penyerahan hadiah


Aah, Senangnya..

International Chess Festival 2010

Tuesday, April 20, 2010

librarian D.J

Bibliotheque, Jakarta

Tuesday, April 06, 2010

Mimpi..??


Hal yang terbaik dari kenyataan hidup ini adalah, saat kita bermimpi..
Benar gk ya..??
Mimpi adalah buah kenyataan yang ada dalam pikiran manusia. Mimpi adalah harapan dan tujuan. Mimpi juga merupakan keberanian dalam menghadapi bayang2 ketakukan paling buruk yg ada. Dalam mimpi kita dapat sakit, senang, sedih, mabuk, sehat, lumpuh, menjadi orang lain bahkan mungkin makhluk lain, berdansa, menindas, berkuasa, lemah, hingga menjabat tangan tuhan tanpa harus memusingkan tanggung jawab kita sebagai manusia biasa saat terbangun nanti..
Dari semua itu saya sangat menyayangkan mimpi2 tersbut, karena saya gak pernah bisa mengingatnya kembali..!
Karna itu bagi saya, hal yg terbaik dlm hidup adalah segala sesuatu yg belum pernah saya rasakan seblumnya, dan mimpi adalah salah satunya.. :D

Friday, March 26, 2010

kehormatan dalam foto

Hari minggu itu seperti biasa saya dan istri tercinta mendapat panggilan untuk memotret sebuah keluarga didaerah ciganjur jakarta selatan. Yah untuk bulan yang sepi ini tentu kami sangat semangat untuk berjalan. Kerjaan yang saya dapat dari deringan telepon ini saya ambil tentunya dengan perjuangan. Perjuangan dalam tawar-menawar harga dengan klien baru, yang dapat ditebak tentu kemenangan ada pada pihak klien. Memang sulit untuk menjadi juru foto di jaman ini. Tapi itu tak berpengaruh bagi saya untuk memberikan hasil foto yang terbaik, walau hasil rupiahnya pun juga harus kami bagi lagi dengan pemilik modal.
Dengan jumlah nominal yang tidak seberapa itu, kami memulai langkah di pagi hari pukul 8. Masih dengan kijang butut kami berangkat dari studio. Sempat terpikir bahwa klien ini memang bukan orang yang memiliki uang yang banyak, dilihat dari caranya menawar harga yang saya berikan. Setelah tiba di depan rumahnya, ternyata beliau memang orang yang pintar dalam hal tawar-menawar. Rumah besar, halaman yang luas dengan sebuah saung di tengah2nya, beberapa ekor anjing yang cantik menggonggong manis sesaat setelah kami masuk. Salah satu anjingnya bernama marco.. hehe, dan saya sangat terpesona dengan anjing itu, kecuali dengan baunya mungkin. Seorang penjaga pun membukakan pintu untuk kami, lalu mengabarkan bahwa pemilik rumah sedang pergi beribadah minggu, jadi kami pun menunggu sembari mempersiapkan alat2 kami.
Beberapa saat kemudian mereka datang dan dengan ramah tamah meminta kami untuk masuk dan menunjukkan titik dimana pemotretan kami akan dilaksanakan. Setelah selesai mendirikan studio ajaib kami, sang klien berkata bahwa kami masih harus menunggu datangnya anggota keluarga dari Riau dan Cilegon. Mereka hanya datang untuk melakukan sesi pemotretan ini. Ada tujuh keluarga tepatnya, 4 diantaranya berdomisili di jakarta telah siap kecuali perempuan-perempuan mereka yang sedang menyiapkan rambutnya di sebuah salon yang saya pun tidak tau dimana. Satu keluarga berdomisili di amerika dan sedang mudik ke indonesia saat itu. ya, karenanya lah sesi pemotretan ini dilakukan. Karena jarang sekali keluarga tersebut berada di tanah air, mungkin 5 tahun sekali.
Setelah menunggu hampir tiga jam lamanya, akhirnya keluarga tersebut pun berkumpul semua dan sesi pemotretan pun dimulai. Ramai anak kecil yang berlari-lari sempat membuat saya khawatir dengan alat-alat kami, karena kabel-kabel lampu banyak liar bertebaran di lantai. Pemotretan pertama dimulai dengan pemilik rumah dan keluarganya. Dilanjutkan dengan sosok terhormat ayah dan ibu mereka.
Disinilah letak pembicaraan saya dengan sang ayah tersebut yang membuat saya terdiam sejenak. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia ingin foto yang saya ambil ini lah yang akan menemaninya kedalam kubur nanti, karena dia percaya kepada saya. Woow.. Bila sebuah foto hasil karya saya itu digantung indah di ruang tamu, kamar tidur atau disimpan rapih di dalam album itu sudah sangat membanggakan bagi saya pribadi. Bagaimana dengan karya saya yang dibawa mati dan dipelukkan erat bersama jasad didalam kubur, bagi saya itu adalah 'woow..'.
Saya pernah membaca sebuah artikel tentang kelebihan sebuah media fotografi dengan media-media berdasar visual lainnya. Karena pikiran saya tidak pintar, maka saya nyatakan bahwa saya lupa dengan penulisnya, hehe.. Artikel tersebut mengatakan bahwa, 'Mengapa fotografer harus berani mahal..!! Karena dari semua media yang ada, fotografi adalah karya yang sangat fleksibel, real dan monumental terutama untuk kepentingan pribadi. Pada hari tua apakah sesorang akan sempat menunjukkan karya video kepada orang lain atau anak cucunya moment-moment indah ketika ia menikah..? Belum lagi ketika ia sedang berada pada posisi dimana memutar sebuah video adalah tidak mungkin seperti di jalan dsb. Apakah seseorang harus membawa sebuah lukisan kemana-mana untuk mengingat kembali orang yang dicintainya..? Tentu tidak..! Akan tetapi fotografi berbicara lain. Sebuah foto dapat diletakkan pada ruang-ruang kecil yang mudah dijangkau hingga dinding besar sebuah hotel mewah. Dalam dompet, dashboard mobil, saku celana, kamar mandi, meja kerja yang sempit dan penuh dengan barang-barang tak berguna, komputer, telepon seluler, cd, dvd, bahkan dengan tekhnologi saat ini kita dapat mencetak foto di atas kaos, mug dsb. Mmm, begitu besar esensi fotografi kah..?
Dalam karya fotografi (yang saya khususkan disini dengan foto potret) akan selalu ada dua pihak kepemilikan didalamnya. Pertama adalah sang fotografer itu sendiri dan orang-orang yang terdapat didalamnya. Keduanya saling membutuhkan, dan keduanya saling menghasilkan. Karena itu keduanya saya rasa harus saling menghormati. Dan menurut saya sang Ayah telah menunjukkan lebih kehormatan tersebut kepada saya untuk mengambil fotonya. Karena beliau pemikiran dan wacana saya pun bertambah dalam menghargai sebuah foto dan segala hal yang terlibat didalamnya.
Setelah pemotretan dengan sang Ayah tersebut, sesi-sesi dengan keluarga yang lainpun berlanjut hingga selesai dengan baik, kurang lebih dua jam lamanya. Kemudian kami pun pergi dengan sejumput wacana akan harapan dalam menjalani profesi di bidang fotografi.. :)
Walaupun di dunia digital ini peran fotografi dalam bidang kenyataan atau forensik sudah tidak seperti dahulu lagi kemutlakannya, namun fungsi media ini tetap menjadi suatu hal yang terbaik dalam pendokumentasian visual.

daus adrian