Monday, December 07, 2009

PERCAKAPAN TUA

Kemarin ayah saya mendapatkan tamu dirumahnya. Dan seperti biasanya percakapan mereka dibuka dengan pertanyaan2 dasar mengenai kabar, cerita rumah tangga, kegiatan sehari-hari dan sebagainya. Mungkin jg saya sudah lelah melihat mereka sprtinya gak habis2 mengeluhkan masalah penyakit, kematian kerabat2 dekat yg dulu biasa bekerja sama atau menghabiskan hobi bersamanya. Kelelahan saya bukan gak berujung, saya hanya memikirkan saat masa2 tua bila kesialan tersebut mendatangi saya.

Gak tau apa masa itu datang dgn indah atau tidak. Yang jelas, kegagahan, kepintaran, kekayaan, kebanggaan nampaknya gak berguna lagi. Saya memang blm mengalaminya jadi disini saya hanya bisa menebak2 dengan melihat mereka yg berbicara. Menerka2 saat dewa dan matahari sudah memiliki kegiatannya sndiri, istri saya pun msh sibuk mengurusi bisnisnya untuk sekedar aktifitas agar tidak cepat sakit. Blum lg bila penyakit2 gk jelas datang pada saya. Mata yg sudah rabun, asam urat, gula, jantung bahkan mungkin stroke. Kesulitan mengendarai kendaraan sendiri, tak mampu lg membaca tanpa kacamata plus yg dibeli di jatinegara dan seringkali lupa menaruhnya, gemetar, tak ada rokok, gak ada makanan enak hingga gak ada lagi yg bs dinikmati dari jerih payah yg dilakukan saat ini selain melihat anak2 tumbuh dewasa dan mampu menjadi diri mereka sendiri.
Yaah masa tua ini adalah yg terburuk bagi saya. Teramat buruk. Tinggal menunggu jawaban dari hidup saat kita mati. Mungkin hanya itu harapan satu2nya, nilai tunggal dari generasi yg usang.

Alam memang gak mau tau, regenerasi harus terjadi. Suka ato tidak, anak2 kita pun akan menjalani hal yg sama dgn bapak, kakek, almarhum buyut2 terdahulu. Cuma waktu yg ngebedain. Waktu dimana anak2 kita harus bertanggung jawab atas pengrusakan2 yg dilakukan orangtua nya trhadap bumi. Menikmati ilmu yg ditinggalkan generasinya. Kemudian membawa sifat dan watak dari manusia2 terdahulunya.

Setidaknya kita mampu meninggalkan pengrusakan2 yg dilakukan orang tua dan diri kita. Meninggalkan ilmu untuk dinikmati generasi dan anak2nya kemudian. Menurunkan sifat dan watak manusiawi yg sebenarnya merupakan bagian dr alam dan bukan memesinkannya.

No comments:

Post a Comment